Selasa, 01 Juni 2010

Akibat Terlalu Bera-angan2

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat kehutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak memakai ajing pelacak atau jaring penjerat, tetapi menunggu dibalik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.
Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap diatas pohon kecil tepat didepan sipemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan parang atau pukulan gagang tombaknya , kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berfikir, ”untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar ? apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?”
Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti didepannya bahkan menjilat jilat ujung tombaknya tetapi ia berfikir.” ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia.”agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh, tetapi ternyata, ahhh kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tadak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur. Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sampai berhenti didepan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget dan spontan ia berteriak, Rusaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!! Sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menembaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.
Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia befikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawarn dan kesempatan –kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berfikir bahwa mungkin didalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang-orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Demikan juga dengan seseorang yang mendambakan atau mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapakan gadis cantik atau perjaka tampan yang alim,baik,pintar,berpendidikan tinggi dan sempurna lahir batin. Harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.
Wallahua’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar